Minggu, 10 April 2011


Puisi dari Reruntuhan Mataku
-kartika

Ada yang berkilau di matamu.
Entah itu deru rindu atau
barangkali cuma cinta menyengat tiba-tiba.

Malam, hujan dan kilat menemani kita
Sementara aku tiada henti menyelinap kedalam hatimu
Lewat puisi yang kubacakan
dari reruntuhan mataku

Saat itu kepalamu bersandar di pundakku
Dan matamu memejam

Jika kau tiada, kepada siapa
mesti kutujukan puisi ini.

Lalu kepada siapa lagi,
jika bukan kepadamu.


Yogyakarta, Maret 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar