Senin, 29 Agustus 2011

GENGGAMLAH PUISI INI

Sebilah puisiku, ingin menancap di jantungmu
Terasa kesunyian menghampar bagai samudera
Kesedihan seperti deras hujan membasahi pasir di pesisir pantai
Ada yang ingin kukatakan, sebelum darah membasahi dadamu
Jalan yang kita tempuh serupa lorong gelap, tapi
cinta kita adalah cahaya penerangnya
dan genggaman tanganmu hangatkan dingin di jemari waktu.

Tubuh dan jiwaku ingin melebur ke dalam dirimu
Namun kamu lebih memilih diam sebagai persinggahan yang aman
Tiba-tiba kamu menjelma menekin di toko-toko pakaian,
berdiri di sampingku dan bisu.
Tak ada yang kutakutkan, tak ada yang kucemaskan selain kehilanganmu
Kartika, katakanklah sesuatu, katakan cinta itu serupa bait-bait puisi
Yang membara dan membakar masa silam
Yang mengembara dan melempar segala kesedihan

Genggamlah puisi ini cintaku,
Genggamlah dan tusukkan ke jantungmu
Lalu tusuklah jantungku dengan cintamu yang lebih tajam

Yogyakarta, Agustus 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar